Pada artikel sebelumnya kita telah membahas metode-metode dalam menyeleksi calon karyawan. Salah satu metode yang dijelaskan secara singkat adalah wawancara atau interview. Kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai metode interview atau metode wawancara dalam melakukan seleksi calon karyawan.

Wawancara merupakan salah satu proses seleksi calon karyawan di mana satu atau beberapa orang dari perusahaan mengumpulkan informasi dari pelamar dan menilai kualifikasi dari pelamar. Dalam membuat penilaian mengenai kualifikasi kandidat pelamar ini, tentu saja pihak perusahaan yang diwakili beberapa staf tersebut membuat penilaian yang subyektif, dengan demikian maka perlu dipikirkan bagaimana supaya penilaian kualifikasi kandidat ini dapat dilakukan seobjektif mungkin.

Komposisi staf perusahaan dalam melakukan wawancara harus bervariasi karena kecenderungan orang akan menilai lebih kepada orang lain yang mempunyai latar belakang mirip darinya. Mungkin kita perlu mempertimbangkan pewawancara berasar dari geografi yang berbeda dan juga keyakinan yang berbeda. Di sini diperlukan lebih dari satu staf yang berbeda untuk meningkatkan obyektifitas penilaian pelamar kerja.

Untuk membuat penilaian seobyektif mungkin, dari pihak perusahaan harus membuat serangkaian pertanyaan yang relevan. Ada baiknya materi yang akan ditanyakan dikoordinasikan sebelum mereka mewancarai pelamar. Pada saat materi wawancara dikoordinasikan, maka perlu dibuat kesepakatan agar proses wawancara berjalan secara terstruktur yang memudahkan pihak perusahaan mengumpulkan informasi dan di lain pihak membuat pelamar mudah menjawab pertanyaan dengan lebih akurat dan jujur tentunya. Dalam jangka panjang, pertanyaan-pertanyaan ini harus distandarisasi untuk meningkatkan obyektifitas penilaian kualifikasi dari kandidat atau kualifikasi dari pelamar.

Dalam mengumpulkan informasi dari calon karyawan, pertanyaan dalam interview dapat diklasifikasikan menjadi dua

  1. Berdasarkan pengalaman pelamar
    Dalam pengumpulan informasi ini, staf perusahaan menanyakan pengalaman pelamar mengenai hal-hal terkait pekerjaan. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hal-hal teknik atau juga kemampuan mengorganisasi dan memecahkan masalah. Menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman  lebih obyektif menyatakan kualifikasi pelamar selama pelamar menjawab dengan jujur semua pertanyaa.
     
  2. Berdasarkan analisa pelamar
    Di sini pelamar akan ditanyakan mengenai kemungkinan-kemungkinan terjadi berkaitan dengan pekerjaan. Di sini pelamar memiliki peluang untuk menunjukkan analisanya, tetapi di sisi lain pelamar mungkin menjawab sesuai dengan apa yang seharusnya, bukan apa yang bisa dikerjakannya. Dalam memberikan pertanyaan mengenai hal-hal ke depan, staf perusahaan perlu berhati-hati mengenai jawaban kandidat apakah benar-benar sesuai dengan kemampuan kandidat tersebut

Untuk meningkatkan obyektifitas, perusahaan dapat menilai kandidat dengan suatu angka-angka tertentu. Angka-angka ini akan dibandingkan dengan kandidat lain, dibandingkan dan kemudian dianalisa.

Metode seleksi dengan wawancara ini membutuhkan biaya yang relatif besar. Beberapa staf perusahaan harus menyediakan waktu untuk pelamar. Perusahaan yang baik mungkin juga membayar akomodosi dari pelamar selama proses wawancara. Di samping itu staf perusahaan mungkin ada yang perlu didatangkan dari kantor pusat ke lokasi kantor cabang yang cukup jauh dan membutuhkan biaya perjalanan dan biaya akomodasi juga.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Metode wawancara dalam seleksi karyawan
× Ada yang dapat saya bantu ? Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday