Kita pernah mendengar peribahasa ‘garbage in garbage out’, yang berarti bahwa kalau yang masuk sampah maka yang keluar juga sampah. Begitu juga dalam Sistem Informasi Akuntansi ini, jika data yang masuk sampah maka keluarannya juga sampah. Dengan demikian jika data input atau data yang dimasukkan tidak akurat maka keluarannya juga sampah. Untuk itu kita dapat memahami bahwa data transaksi yang diinput ke dalam Sistem Informasi Akuntansi ini harus akurat, tidak boleh merupakan data yang salah atau data sampah.
Supaya data yang diinput adalah merupakan data transaksi yang akurat maka harus diperhatikan antara lain
- Pastikan data mata uang benar
Sebagai contoh jika penjualan dalam rupiah, dan terinput dollar maka bisa dibayangkan kacaunya sistem informasi akuntansi yang kita punyai.
- Pastikan nilai transaksi benar
Ini mirip dengan penjelasan sebelumnya, jika nilai transaksi yang dimasukkan tidak akurat, maka tentu hasilnya atau keluaran sistem informasi akuntansi kita juga tidak akurat
- Pastikan data yang dimasukkan sesuai dengan logika
Sebagai contoh ada pengeluaran lembur sebesar 50 jam pada seorang dalam seminggu tentu tidak masuk akal
- Sistem Informasi Akuntansi harus dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap informasi penting, misalnya jika petugas memasukkan customer_id, maka akan muncul data nama customer untuk memastikan data yang dimasukkan benar.
- Pastikan data yang dimasukkan lengkap
Informasi di atas membahas mengenai interface atau antar muka pada (SIA) Sistem Informasi Akuntansi kita, dan tentu logika pemrosesan juga harus akurat. Di sini data masuk harus akurat, pemrosesan harus akurat untuk memungkinkan adanya keluaran yang akurat. Di sini team ERP developer harus benar-benar memahami proses bisnis dari perusahaan atau paling tidak harus ada staf ahli proses bisnis yang memastikan pemrosesan data berjalan dengan akurat.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
