Kita telah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, tetapi mungkin saja sistem yang kita gunakan crash dan kita harus melakukan restore dari backup dan memasukkan data secara ulang.
Secara logika kita dapat memahami bahwa semakin sering data dibackup maka semakin cepat waktu recoverynya, dengan demikian maka kondisi kembali ke online bisa cepat atau dengan kata lain maka waktu offlinenya semakin sedikit.
Sebaliknya semakin jarang kita melakukan backup maka data yang harus dimasukkan ulang dari backup terakhir akan semakin banyak dengan demikian maka waktu recovery makin lama dengan kata lain maka waktu offlinenya akan makin panjang.
Dengan penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa lama offline saat terjadi bencana ditentukan oleh dua hal yaitu
- Recovery Point Objective (RPO)
Makin jarang backup maka Recovery Point Objectivenya makin jauh, sehingga waktu recoverynya makin panjang dan waktu offlinenya makin lama.
Sebaliknya makin sering backup maka Recovery Point Objectivenya makin dekat, sehingga recovery timenya makin pendek dan waktu offlinenya juga makin kecil.
- Recovery Time Objective (RTO)
Recovery Time Objective ini merupakan waktu yang diperlukan mulai saat terjadi masalah hingga sistem dapat berjalan normal kembali
Dari https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/69/RPO_RTO_example_converted.png kita mendapatkan gambar seperti berikut ini:
Di sini manajemen perlu menentukan mengenai total offline yang mungkin terjadi dan dapat diterima oleh perusahaan agar kerugian karena gangguan ini dapat diminimalisasi.
Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi https://en.wikipedia.org/wiki/Disaster_recovery .
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.