Pada artikel sebelumnya kita telah membicarakan mengenai perbedaan antara privacy dan confidentiality. Kita akan melanjutkan pembahasan mengenai penjagaan informasi privacy. Informasi mengenai data-data pribadi ini harus aman pada saat disimpan maupun pada saat dikirimkan. Secara teknis pengamanan ini dilakukan dengan cara melakukan enkripsi atau penyandian.
Data-data pribadi dari nasabah pribadi merupakan data-data yang seharusnya dijaga dengan baik. Pada negara-negara maju ada denda untuk setiap data pribadi yang bocor. Supaya data aman maka data harus dienkrip pada komputer dan juga harus dienkrip pada saat dikirimkan. Tapi bagaimana pada saat data ini diakses ? Bukankan saat data diakses atau dibaca datanya tidak dienkrip ?
Karena data pada saat diakses tidak dienkrip, maka ini perlunya otentifikasi dan otorisasi. Proses otentifikasi adalah proses untuk memastikan siapa yang login ke server, kemudian dilanjutkan dengan proses otorisasi yaitu akses apa saja yang akan diberikan kepada pengguna yang baru saja login tersebut. Di sini otentifikasi dan otorisasi akan mengamankan sistem untuk memberikan informasi dan data hanya kepada pengguna yang memang berhak mendapatkan informasi dan data tersebut.
Karyawan juga perlu mendapat pelatihan mengenai pentingnya penjagaan informasi privacy ini. Di sini karyawan perlu dilatih memberi password pada setiap file yang berisi data-data pribadi yang perlu dijaga privacynya. Tujuannya andaikata komputer dicuri orang maka data tetap aman karena tidak dapat dibuka oleh orang yang memang tidak berhak.
Bagaimana dengan programmer yang sedang melakukan pembaharuan program ? Programmer pasti memberikan contoh-contoh data untuk melakukan pengetesan programnya. Di sini perusahaan perlu membuat server development dengan diisi data nyata yang sudah diacak data-data yang bersifat pivacy maupun confidential. Dengan demikian maka programmer dapat tetap mengerjakan tugasnya tanpa melanggar privacy dan confidentiality.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
