Setelah kita sudah dapat mengidentifikasi output yang ingin dihasilkan perusahaan, kita kemudian merancang proses-proses untuk menghasilkan output dengan kualitas tertentu dan jumlah tertentu sesuai strategi perusahaan yang telah dicanangkan. Proses-proses ini kemudian digambarkan dalam blok-blok proses. Dalam blok-blok proses ini kita dapat menentukan apa saja yang dikerjakan, skill apa yang dibutuhkan, berapa karyawan yang dibutuhkan dan sebagainya.

Pada setiap blok proses kerja, perusahaan harus membuat SOP (Standard Operating Procedures) yaitu standarisasi bagaimana mengerjakan suatu blok proses kerja. SOP ini harus tertulis supaya standarisasi jelas sehingga setiap karyawan menjalankan suatu bagian proses kerja dengan terarah dan terstruktur.

Dalam setiap proses kerja ini tentu akan melibatkan banyak skill atau keahlian.  Dengan kompleksitas pekerjaan dan juga target jumlah output yang diinginkan maka perusahaan kemungkinan memerlukan banyak karyawan. Manajer dapat memilih tiap orang mengerjakan dari awal hingga akhir, pilihan lain adalah manajer juga dapat meminta tiap karyawan mengerjakan sub proses dengan target jumlah tertentu.

Secara umum pendekatan tiap karyawan mengerjakan sub proses dengan target jumlah tertentu akan memudahkan setiap karyawan lebih fokus pada apa yang dikerjakan, makin mahir dengan sub proses tersebut dan mempunyai kemungkinan peningkatan kualitas kerja yang baik. Tetapi di sini kekurangannya adalah ada kemungkinan suatu saat suatu sub proses sibuk sekali sedang yang lain tidak ada pekerjaan, dan pada saat lain terjadi kebalikan yaitu bahwa sub proses tersebut tidak ada pekerjaan sedangkan sub proses yang lain sibuk sekali.

Pendekatan yang lebih baik lagi adalah karyawan pada proses tersebut menguasai semua skill dalam semua sub proses tersebut tetapi pada saat tertentu mengerjakan secara fokus pada suatu sub proses tetapi siap bekerja pada sub proses yang lain sesuai kebutuhan pada proses tersebut.

Berkaitan dengan bonus sebagai bagian dari sistem penghargaan kerja, bonus harus ditekankan dalam keberhasilan team menjalankan suatu proses kerja. Manajer harus dapat membuat supaya team bekerja optimal dalam menjalankan suatu tahapan produksi. Bonus harus diberikan kepada team dan kemudian dibagikan kepada anggota team supaya ada kerjasama yang baik dalam team.

Berkaitan dengan efisiensi proses kerja, perusahaan harus mengurangi hal-hal yang menurunkan efekfitas proses kerja. Di sini perusahaan harus dapat mengurangi:
1. Perpindahan yang tidak menambah nilai
2. Beban berlebihan pada mesin atau karyawan
3. Produksi yang tidak konsisten dan membebani persediaan.

Perkembangan teknologi dan ilmu manajemen saat ini menghasilkan suatu teknik ‘lean production’ dan juga ‘just in time’ production. Teknik ini akan menggunakan sedikit sumber tenaga kerja dan juga mengurangi biaya pemeliharaan persediaan. Teknik ini memungkinkan menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan biaya yang dapat ditekan seoptimal mungkin.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Analisa proses kerja
× Ada yang dapat saya bantu ? Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday