Pada pengalaman sebelumnya, penulis mencoba beberapa kali menginstal PrestaShop hingga berhasil. Sebenarnya hal ini bisa dihindari seandainya kita membaca dulu dokumentasinya. Dokumentasi utama dari PrestaShop dapat kita baca di https://www.prestashop.com/en/resources/documentations .
Kita kemudian masuk ke Getting Started yang ada di http://doc.prestashop.com/display/PS17/Getting+started kemudian masuk ke What you need to get started yang ada di halaman http://doc.prestashop.com/display/PS17/What+you+need+to+get+started . Pada halaman inilah kita tahu spesifikasi server yang dibutuhkan oleh PrestaShop .
Berikut spesifikasi teknis server yang dibutuhkan oleh PrestaShop
– PHP 5.4 or later.
– allow_url_fopen set to On,
– register_globals set to Off,
– upload_max_filesize set to “16M” (or more).
– PHP PDO_MySQL
– PHP cURL
– PHP SimpleXML
– PHP mcrypt
– PHP GD, OpenSSL, DOM, SOAP, Zip, fileinfo.
– Useful server tools: cron/crontab, Memcached.
– MySQL 5.0 or later.
– Apache Web Server 2.0 or later.
– Apache mod_rewrite enabled,
– Apache mod_security disabled,
– Apache mod_auth_basic disabled.
– At least 128 Mb of RAM dedicated to PHP. The more the better
Pada pengalaman penulis, penulis gagal melakukan instalasi karena alokasi memory yang diberikan masih kurang sehingga muncul tampilan blank.
Melihat kebutuhan server di atas, maka tidak bijak jika kita menggunakan shared hosting orang lain untuk kita install PrestaShop karena akan menggangggu server tersebut jika pengunjung benar-benar banyak mengunjungi situs yang kita develop menggunakan PrestaShop ini. Sangat bijak jika kita menyewa suatu vps atau cloud sendiri dengan RAM minimal 4 GB sehingga tidak menganggu server orang lain.
Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi:
1. http://doc.prestashop.com/display/PS17/What+you+need+to+get+started .
2. https://www.proweb.co.id/articles/ecommerce/instalasi-prestashop.html .
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.