Pada saat perusahaan melakukan kegiatan bisnis untuk memperoleh pendapatan maka tentu mengeluarkan beban-beban atau dalam bahasa Inggris nya disebut expense. Pertanyaan berikutnya kapan kita akan mencatat atau mengakui beban-beban yang sudah dikeluarkan perusahaan. Apakah kita akan mengakui saat kita membayar beben-beban tersebut.

Untuk dapat menghasilkan laporan income statement yang akurat kita harus dapat menghitung beban-beban atau expense dengan tepat. Dengan demikian maka beban-beban yang benar-benar terjadi atau digunakan dalam periode itu harus dicatat pada periode yang sama pada saat terjadi pendapatan tersebut. Sebagai contoh pada saat restoran menjual makanan kepada pelanggan maka restoran harus membukukan beban-beban antara lain seperti berikut ini

  1. Bahan baku makanan yang digunakan
  2. Biaya listrik, air, gas dan hal-hal lain yang digunakan
  3. Biaya gaji karyawan
  4. Biaya sewa
  5. Peralatan-peralatan yang digunakan

Seperti halnya pendapatan, beban-beban atau expense dapat terjadi

  1. Pada saat pengeluaran cash
  2. Setelah pengeluaran cash
  3. Sebelum pengeluaran cash

Demikianlah pengantar mengenai expense matching priciple dalam pembukuan akuntansi terutama financial accounting atau akuntansi keuangan.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Pengertian Expense Matching Principle

Odoo ERP merupakan aplikasi lengkap untuk otomatisasi proses bisnis perusahaan anda.
Jika anda tertarik dengan Odoo ERP silahkan mengisi form di bawah ini

× Ada yang dapat saya bantu ? Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday