Pada perusahaan ada beberapa entiti yaitu produk, layanan dan department. Di sini ada biaya-biaya yang diterapkan kepada entiti-entiti ini. Biaya-biaya inilah yang disebut cost object.

Ada biaya-biaya yang mudak ditelusuri ke dalam entiti-entiti ini. Ada biaya-biaya yang mudah ditelusuri sebagai bagian dari produk, ada biaya-biaya yang mudah ditelusuri ke layanan, ada biaya-biaya yang mudah ditelusuri ke department. Biaya-biaya yang mudah ditelusuri ini kita sebut sebagai direct cost.

Ada juga biaya yang tidak dapat ditelusuri ke satu departemen saja sebagai contoh biaya iklan nasional suatu jenis produk tertentu. Gaji direktur utama juga tidak bisa ditelusuri ke suatu department tertentu. Biaya yang tidak dapat ditelusuri ke entiti inilah yang disebut indirect cost. Suatu biaya mungkin menjadi direct cost bagi suatu departemen, mungkin juga indirect cost bagi departemen yang lain.

Kita juga dapat memecah penelusuran lebih detail ke dalam aktivitas. Sebagai contoh direct cost pada departemen pembelian dapat dipecah lagi ke dalam aktivitas pemilihan vendor, negoisasi harga, penerimaan dan pengecekan barang. Penting bagi perusahaan untuk dapat terus menelusuri biaya ke tingkat aktivitas. Hal inilah yang melahirkan adanya activity accounting. Pada proses activity accounting ini perusahaan memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan non-value added cost. Tentu saja kita tidak boleh menurunkan kualitas produk maupun kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan-pelanggan kita.

Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.

Pengertian direct cost dan indirect cost

Odoo ERP merupakan aplikasi lengkap untuk otomatisasi proses bisnis perusahaan anda.
Jika anda tertarik dengan Odoo ERP silahkan mengisi form di bawah ini

× Ada yang dapat saya bantu ? Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday