Dalam menjalankan aplikasi berbasis cloud, kita perlu menggunakan internet yang cukup untuk dapat mengakses aplikasi kita. Pastikan kita sudah menggunakan router misalnya Mikrotik untuk memberikan bandwidth yang terjamin dan prioritas tertinggi untuk IP address aplikasi kita. Untuk memberikan prioritas kepada IP aplikasi kita, kita perlu menguasai CIR, MIR, destination-ip, dan priority pada setting queue di router Mikrotik kita.
Selain itu kita dapat menyiapkan jaringan internet cadangan jika jaringan internet utama mengalami kegagalan. Jika lokasi kantor kita memungkinkan mendapatkan jaringan kabel stabil dari dua provider yang berbeda, kita dapat menggunakan kedua jaringan untuk membuat load balancing dan fail over.
Tetapi jika kita hanya mendapatkan sebuah jaringan kabel, maka kita perlu menyiapkan sebuah jaringan wirelles sebagai cadangan. Pada tahap ini kita dapat menggunakan HSDPA dari penyedia jaringan GSM. Carilah penyedia GSM yang paling berkualitas, pilihlah paket pasca bayar internet yang mendapatkan akses prioritas, kemudian kita dapat mendisain networknya seperti di bawah ini:
Dalam keadaan normal, router Mikrotik akan terhubung ke modem kabel misalnya Speedy menggunakan kabel RJ-45.
Jika jaringan dengan modem Speedy ini down maka kabel RJ-45 yang tadi masuk ke model speedy kita cabut dan masukkan ke Wifi Extender. Pada kondisi ini untuk mempercepat akses aplikasi, kita dapat melakukan setting firewall pada HSDPA Modem+Wifi tadi supaya akses yang dibuka hanya ke aplikasi kita. Mengenai HSDPA Modem + Wifi perhatikan spesifikasinya baik-baik, gunakan download/upload yang tinggi, pada saat artikel ini ditulis modem HSDPA yang baik mempunyai kapasitas upload hingga 5,7 Mbps. Terkait DNS server, ada provider GSM yang tiodak memperbolehkan query selain DNS mereka, untuk itu kita dapat menambahkan setting DNS pada Mikrotik ke IP 192.168.1.1.
Dengan membuat alternatif koneksi internet, maka kita dapat secara terus menerus mengakses aplikasi cloud kita.
Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda.
